PEMERINTAH BELANDA TINJAU PANTURA FLORES

Maumere_“ Pemerintah Belanda berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada masyarakat Flores, terutama dibidang pembangunan sarana dan prasarana jalan di utara Flores. Untuk itu sebagai tahap awal utusan Pemerintah Belanda perlu melakukan survei “ jelas Robert Tjandrakusuma yang mendampingi utusan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Dolf Stob dan Egbert Steen Berge Rabu (10/02) lalu saat meninjau ruas jalan pantai utara (Pantura) Pulau Flores.



Kedatangan utusan Duta Besar Belanda ini sebagai tahap awal untuk memberikan bantuan dan dukungan pembangunan jalan dan turap pengaman di utara Flores tersebut. Selain itu dari kondisi yang ada juga akan diusulkan untuk melakukan relokasi pantai disepanjang pantai utara Pulau Flores. Sebab gelombang pasang dan abrasi menjadi faktor utama rusaknya jalan jalur utara.
Tjandrakusuma menjelaskan bahwa tim survey yang turun tersebut adalah utusan Pemerintah Belanda yang datang untuk melihat dari dekat seberapa besar kerusakan jalan yang ada di jalur Pantura. Hasil survei tersebut akan dilaporkan ke Pemerintah Belanda untuk ditindaklanjuti sebagai komitmen kerjasama antara Pemerintah Belanda dengan Pemerintah Indonesia.
Saat meninjau lokasi jalan pantura diwilayah Kabupaten Sikka - Flores, Dolf Stob dan Egbert Steen Berge juga didampingi Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus,M.M. Perwakilan dari Propinsi NTT, Kepala Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Sikka Drs. A.A.G. Conterius, Perwakilan Bappeda Kabupaten Sikka, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sikka, Daniel Ratu.
kepada Utusan Kedutaan Belanda untuk Indonesia Wera Damianus menjelaskan bahwa ruas pantura yang ada di Kabupaten Sikka mengalami kerusakan parah. Hal ini akibat gelombang pasang dan abrasi sehingga ruas jalan di pantura sering terancam putus dan rusak.
“ Setiap tahun pemerintah selalu melakukan perbaikan dan pembangunan tembok pengaman namun selalu dirusak gelombang pasang dan abrasi. Rencana pemerintah untuk melakukan pelebaran badan jalan atau pengalihan jalan namun ini terkendala dengan adanya bukit batu cadas yang kuat di sisi selatan jalan pantura “ jelas Damianus.
Selain memperbaiki dan membangun turap pengaman, pemerintah bersama masyarakat juga melakukan penghijauan dan penanaman pohon bakau, namun tanaman ini juga tidak bisa bertahan karena disapu gelombang.
Selama berada di Pantura Kabupaten Sikka, rombongan juga melakukan peninjauan langsung lokasi jalan seperti di Patisomba, Waturia, Kolisia, Magepada dan Koro. Setelah itu rombongan Pemerintah Belanda selanjutnya melakukan survey di pantura Kabupaten Ende, rombongan dilepas Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus, MM di Kota Baru Kabupaten Ende dan diterima Bupati Ende Drs. Yohanis Don Bosco Wangge, M.Si. (johnoriwis)