MUSRENBANG 2011

[caption id="attachment_331" align="alignnone" width="300"] Rembug. Utusan masyarakat desa (kec.Mego) dan staf SKPD sedang berdiskusi untuk membahas usulan pembangunan di tahun 2011.(sabtu,06/02/2010).Foto:topandc[/caption]

Maumere _Camat Mego Paulus Setu Seda, BA mengatakan
Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan ( Musrengbang ) Kecamatan setiap tahun diselenggarakan bukan kegiatan rutinitas serimonial belaka tapi penyelenggaraan ini merupakan manifestasi dari kesadaran kita semua untuk dapat mensukseskan pelaksanaan pembangunan bagi terwujudnya kesejeteraan masyarakat. Hal ini sangat penting dilakukan untuk melihat dan mengukur tingkat kebutuhan masyarakat yang menjadi prioritas dalam memaksimalkan pendekatan pelayanan publik.
Hal tersebut diungkapkan Paulus Setu Seda saat membuka Musrengbang tingkat Kecamatan Mego 2011 bertempat di Keda Seda(Aula Pertemuan Seda) Sabtu, 06/02/2010. Saat membuka kegiatan tersebut Paulus Setu Seda didampingi Kepala bidang penanaman modal Lopis vincetius, SE, anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah pemilihan Sikka dua Kab.Sikka Hubertus Moni dan Edi Doreng, S.Ag. Hadir pada pertemuan itu, para kepala Dinas, Kepala badan, kepala Bagian, Koramil Mego Amran Tiwa, Kapolpos Mego Marselinus Raso, para kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta tokoh perempuan. Setu Seda dalam sambutan mengharapkan pemahaman yang sama dari segenap pengambilan keputusan sehingga memiliki kesamaan visi untuk mendapatkan informasi kecamatan dan rencana kerja perangkat daerah tahun berikutnya. Harapan itu juga tidak hanya ditujukan kepada peserta namun juga kepada pimpinan SKPD Kabupaten untuk memberikan informasi yang tepat dan benar. Penyelengaraan kegiatan dumaksud sebagai momentum bermartabat dalam upaya mewujudkan kemandirian dan kesejeteraan masyarakat sikka yang bermartabat kata Setu Seda.
Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Prencanaan dan Penanaman Modal Daerah ( BP3MD ) Kabupaten Sikka Ir. Blasius Pedor Parera, melalui Lopis Vincetius. SE kepala bidang penanaman modal dalam arahan menjelaskan disamping pencapaian atas keberhasilan masih banyak tantangan dan hambatan untuk mewujudkan visi kabuapaten sikka. Permasalahan ada 3 aspek penting yakni Pertama, kesejeteraan masyarakat, kedua pelayanan umum dan aspek yang ke tiga yakni daya saing daerah. Selain tiga aspek diatas ada yang menjadi program prioritas pembangunan antara lain Pertama, peningkatan kwalitas sumber daya manusia, pengembangan sektor unggulan, pembangunan infrastruktur pedesaan serta penataan kelembagaan dan reformasi birokrasi.
Lopis Vincetius mengharapkan partisipasi SKPD dalam dalam mensikronisasikan usulan masyarakat dengan berbagai program sehingga menghasilkan usulan yang sangat bermanfaat dan berkwalitas. Pelaksanaan Musrengbang Kecamatan Mego dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Kegiatan diskusi kelompok dibagi dalam tiga kelompok. Hasil diskusi berupa beberapa usulan program kegiatan seperti Jembatan, jalan, rabat, sarana air bersih masalah pendidikan dan kesehatan. Selama diskusi berlangsung suasananya sangat alot, hangat dan rasa persaudaraan. Tepat pukul 16.12 wita Camat Mego Paulus setu seda menutup dengan remi kegiatan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrebang) Tingkat Kecamatan Mego dan dilanjutkan penandatangan berita acara.

[caption id="attachment_332" align="alignleft" width="300"] Pleno. Rapat Pleno usulan dari tinggkat desa untuk di bahas ke tingkat kecamatan Mego[/caption]

Alok Barat Prioritaskan Pembangunan Kantor Lurah Wailiti
Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Tingkat Kecamatan pihak Kecamatan Alok Barat juga akan mengusulkan pembangunan Kantor Lurah Wailiti untuk diprioritaskan ditingkat kabupaten, pasalnya Kantor Lurah Wailiti yang semipermanen saat ini dalam kondisi memrihatinkan, mulai rusak karena termakan usia dan cuaca.

Demikian ini diungkapkan Camat Alok Barat, Dra. Martha Huberty Pega, Sabtu (06/02/2010) saat membuka Musrembang di Aula Kantor Camat Alok Barat, Jl. Don Slipi Wailiti.

Selain akan diusulkan untuk memprioritaskan pembangunan Kantor Lurah Wailiti, Kecamatan Alok Barat juga mengusulkan berbagai kebutuhan masyarakat sesuai dengan harapan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Antara lain masih kurangnya tenaga staf baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan. Masih minimnya sarana pendukung terutama kendaraan roda dua untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Sedangkan dibidang pembangunan, kondisi sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, kekurangan guru, dan angka Droup Out (DO) masih cukup tinggi, masih terbatasnya alat penangkapan ikan bagi nelayan, belum tersedianya kolam labuh di Kelurahan Wuring.

Salain itu, masih terbatasnya pemenuhan sarana dan prasarana umum, belum terlayaninya pemasangan jaringan listrik di Kelurahan Wailiti terutama di Pomat dan Aimitan termasuk di Watuturan Kelurahan Hewuli. Persediaan air bersih masih terbatas dan penataan ruang kota yang belum terlaksana sesuai peruntukannya.

“ gambaran ini merupakan permasalahan yang sedang dihadapi Masyarakat Kecamatan Alok Barat saat ini, sesuai pantauan dan hasil evaluasi akhir tahun 2009. Dengan demikian permasalahan yang ada kiranya dapat diprioritaskan “ jelas Huberty Pega.

Seperti yang disaksikan, suasana Musrembang yang diikuti Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Guru Kepala Sekolah dan utusan Eksekutif Tingkat Kabupaten berlangsung alot dan penuh persaudaraaan.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa / Kelurahan (PMD/K) Kecamatan Alok Barat, Yosri H. Beguir,S.Fil. Menjeleskan Menyangkut rencana induk tata ruang Kecamatan Alok Barat yang sampai saat ini belum dimiliki akan menjadi penting dan mendesak karena Alok Barat merupakan kecamatan pemekaran dari Kacamatan Alok.

Menurut Yosri, Masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Alok Barat sangat berharap kepada Tim Pengarah Musrembang dari kabupaten agar secara teknis memfasilitasi usulan masyarakat yang sudah didiskusikan baik ditingkat kelurahan maupun ditingkat kecamatan.

“ kami berharap kiranya usulan ini dapat diarahkan ke pembahasan selanjutnya di tingkat kabupaten sesuai pagu indikatif yang sudah ada atau paling kurang realisasi kegiatan di tahun 2011 mendekati pagu indikatif “ jelas Yosri.

Hal ini menjadi penting dalam kaitan dengan membangun kepercayaan masyarakat terhadap kualitas perencanaan dalam pembangunan reguler yang selama ini dilaksanakan oleh pemerintah sendiri.(johnoriwis/Lorens Nale/topandc))

1 komentar:

  1. ya, semoga semua berjln baik dan semestinya.

    sepengetahuan saya, setiap propinsi diberikan waktu 3 bulan setelah pembahasan dan evaluasi kerja kabinet beberapa hari lalu, untuk mengajukan program pembangunan apa saja yg akan dilakukan selama masa jabatan..

    harapan semua, semua wakil rakyat serta pemerinta serta seluruh pihak yg akan terkait nantinya,UNTUK TIDAK membawah bendera partai dlm memilah2 program, secepatnya buat proposal DAN di ful'up terus ke kupang dan jakarta, jng hny kasih program terus diam tdk di ful'up...semoga hatinya benar2 untuk rakyat.

    3 bulan itu artinya hny sampai april 2010...
    sudah adahkah data komplit?
    sanggupkan siapkan data komplit dlm jangka wkt 2 bulan?


    selamat berjuang

    TUHAN MEMBERKATI

    BalasHapus