MENHUB RI RESMIKAN BANDARA & PELABUHAN

[caption id="attachment_961" align="alignleft" width="300"] Menhub Fredy Numberi menandatanggani prasasti pengresmian Pelabuhan L.Say Maumere.(senin,09/08/2010)[/caption]

Maumere, Menteri Perhubungan Republik Indonesia Fredy Numberi, meresmikan Bandar Udara Frans Seda dan Pelabuhan Laut L.Say (senin 09/08/2010) di dua lokasi yang berbeda. Peresmian Bandara udara ditandai dengan pembukaan selubung papan nama dan penandatanganan prasasti bandara dan pelabuhan.
Menteri Numberi dalam sambutannya menekankan pentingnya apresiasi atas jasa kedua dua tokoh ini yang telah berjasa dalam berbagai bidang kehidupan bernegara dan bermasyarakat sehingga patut menerima pemberian nama bandara dan pelabuhan sebagai salah satu bentuk penghormatan atas jasa-jasa mereka.
Menteri juga menyatakan optimismenya bahwa dengan kehadiran Bandara dan Pelabuhan jika dikelola secara baik akan memajukan perekonomi masyarakat Sikka. Untuk itu pemerintah dan elemen masyarakat untuk senantiasa melakukan terobosan dengan mendatangkan investor dalam pengembangan bandara dan pelabuhan ke depan, membangun kerja sama dengan pelaku usaha nasional dan internasional, dan menanamkan investasi dalam pengembangan Bandara Frans Seda dan Pelabuhan L. Say.
Secara khusus Fredy Numberi menekankan pentingnya keberadaan Bandara Frans Seda dalam melayani rute penerbangan Maumere-Kupang, Maumere Waingapu, Tambolaka, Denpasar dan rute lainnya. Ke depan ia berharap agar dengan keberadaan Bandara Frans Seda dapat membuka alternatif pelayanan perintis dengan pesawat kecil ke sejumlah kabupaten yang ada di Flores dan Lembata di waktu yang akan datang.

Kegiatan Pengresmian Bandara Udara Frans Seda dan Pelabuhan Laut L. Say di hadiri oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Ibu, Nyonya Ani Numberi, Anggota DPR RI Benny K. Harman, Bupati Sikka Sosimus Mitang dan Ibu, Wakil Bupati Sikka Wera Damianus dan Ibu, Uskup Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira SVD, Ketua DPRD Rafael Raga, Bupati Ende Don Bosco M. Wangge, Wakil Wali Kota Kupang Daniel Hurek, Wakil Bupati Nagekeo Paulus Kadju, Muspida Kabupaten Sikka, Nyonya Yohana M.M. Patinaka (istri almarhum Frans Seda), Adrianus Say (putra sulung almarhum L. Say), para pimpinan SKPD Kab. Sikka, dan undangan lainnya.

Sementara Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam sambutannya menjelaskan bahwa selama ini Bandara Frans Seda bisa didarati 6 armada pesawat, termasuk pesawat berbadan lebar boeing 737-300.
Gubernur optimis ke depan peran Bandara Frans Seda ini sangat strategis dan vital dalam upaya melayani kebutuhan transportasi udara masyarakat, termasuk masyarakat kabupaten lain di Flores. “Peran bandara ini sangat sangat penting untuk melayani masyarakat di wilayah Flores dan Lembata,” kata Gubernur.

Alih Waris

[caption id="attachment_962" align="alignright" width="300"] Pelabuhanan L.Say[/caption]

Mewakili ahli waris, Nyonya Yohana MM Pattinaja-istri Almarhum Frans Seda, mengatakan peran selama ini sangat vital, karena sukses mendaratkan pesawat kedatangan tamu-tamu penting saat perayaan nasional Tahun Maria tahun 1988, saat kunjungan Paus Yohanes Paulus II di Kota Maumere 11 Oktober 1989, dan saat upaya memobilisasi dan pendropan bantuan kemanusiaan untuk korban Tsunami di Kabupaten Sikka 12 Desember 1992. Nyonya Yohana Seda pada kesempatan ini mengaku optimis bahwa peran Bandara Frans Seda di waktu-waktu yang akan datang akan tetap vital dalam upaya layanan penerbangan di wilayah Flores dan Lembata.
Sementara itu secara terpisah Nyonya Yohana Seda dan Adrianus Say (putra sulung almarhum L. Say) menyampaikan terima kasih kepada Menteri Perhubungan, Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Sikka yang telah mendukung keberadaan Bandara Frans Seda dan Pelabuhan L. Say. Keduanya berharap bahwa dengan pergantian nama bandara dan pelabuhan itu semakin mendorong kemajuan ekonomi masyarakat Sikka melalui pelayanan di Bandara Frans Seda dan Pelabuhan L. Say

Tidak Lupa Jasa Para Pendahulu Lainnya
Sementara itu tokoh mayarakat Kab. Sikka dan NTT Daniel Woda Pale dalam sambutannya saat pembukaan selubung Pelabuhan Laut L.Say (sadang bui) mengatakan bahwa keberhasilan kedua tokoh ini (Frans Seda dan L.Say) tidak lepas dari dukungan para pendahulunya. Mantan Bupati Sikka dua periode ini mengingatkan kembali para undangan dan masyarakat yang hadir akan peran para raja dan pahlawan Kabupaten Sikka yang telah membesarkan juga Frans Seda dan L.Say. Dengan menyebut beberapa nama diantara Don Thomas da Silva dan Teka Iku sebagai tokoh-tokoh pahlawan masyarakat kabupaten yang telah berjuang untuk pembangunan dan masyarakat pada masa lalu tidak akan pernah dilupakan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat nian tana.

Soal Sosialisasi
Menjawab beberapa aksi protes dari sejumlah pihak yang masih merasa tidak puas atas pergantian nama bandara udara Wai Oti menjadi Frans Seda dan kurangnya sosialisasi, Ketua DPRD Kab. Sikka Rafael Raga kepada wartawan sehari sebelumnya tepatnya Minggu, 08/08/2010 saat berada di Ruang Tunggu Bandara Frans Seda, menjelaskan proses pergantian nama Bandara Frans Seda dan Pelabuhan L. Say telah melewati tahapan yang berlaku seperti dua kali sosialisasi, satu kali rapat dengar pendapat dengan tokoh masyarakat, pemandangan fraksi, dan paripurna DPRD Sikka. “Proses pergantian nama bandara dan pelabuhan ini sudah sesuai prosedur,” katanya.
Meskipun demikian, Rafael Raga, menyampaikan permohonan maaf, kalau ada kelompok warga yang tidak puas terhadap pergantian nama dimaksud. “Kalau ada yang tidak setuju, saya selaku pimpinan DPRD mohon maaf. Karena dalam demokrasi, tidak semua orang puas.” Kata Rafael Raga.(top)

3 komentar:

  1. pertama-tama saya mengucapkan selamat atas pemberian nama baru buat bandara waioti dan pelabuhan sadang bui. seperti yang di katakan oleh Bapak Rafael Raga bahwa masih ada sekelompok masyarakat yg tidak puas dengan pergantian nama tersebut saya rasa wajar karena mungkin dari sekelompok warga tersebut belum terlalu paham dan mengerti tentang latar belakang terjadinya pergantian nama tersebut dann juga sosialisasi yg masih kurang juga.

    BalasHapus
  2. Saatnya flores dilirik banyak investor dari luar denga kehadiran kedua infrastruktur vital ini. Proficiat untuk semua jajaran Pemda di sana!

    BalasHapus
  3. Bagi saya yang bukan orang flores, nama bandara dengan menggunakan nama tokoh yang telah berjasa akan bermanfaat untuk lebih mudah dikenalnya daerah asal 2 tokoh yang telah memiliki pengalaman dalam maupun luar negeri hingga mampu mempopulerkan bangsa serta daerah asalnya.

    BalasHapus