ADAT JANGAN HALANGI PEMBANGUNAN

Nilai-nilai kultur adat dalam peradaban hidup manusia harus terus dilestarikan, namun demikian adat istiadat tidak menghalangi kegiatan pembangunan untuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat banyak. Demikian ditegaskan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dihadapan masyarakat Desa Lidi Kecamatan PaluE, Senin (21/6) Kunjungan Bupati Sikka dan Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus, MM ke Kecamatan PaluE dalam rangka meninjau proyek pembangunan di Kecamatan tersebut.
Dikatakan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang untuk Kecamatan PaluE beberapa pekerjaan proyek tidak tepat waktu penyelesaian disamping karena kelalaian kontraktor juga karena persoalan adat istiadat setempat. “ Bagiamana mau kerja cepat, lewat pohon besar harus buat adat, mau potong akarnya harus buat adat, mau geser batu besar harus buat adat dan semua itu harus potong babi, sehingga dana yang diplot untuk pekerjaan proyek sebagian dibiayai untuk urusan adat,” tandas Bupati Sikka Sosi Mitang saraya mengajak seluruh warga masyarakat terutama tokoh adat untuk memikirkan dan mencari solusi yang terbaik untuk pekerjaan proyek di Kecamatan PaluE.
Dicontohkan Bupati Sikka Drs.Sosimus Mitang pekerjaan proyek jalan Krica – Nitung sampai dengan saat ini belum selesai dikerjakan, padahal pekerjaan proyek tersebut sejak Tahun Anggaran 2007. Hal ini karena persoalan adat istiadat setempat. Dikatakan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang pada prinsipnya pemerintah menghargai kearifan lokal dan mendukung pelestarian budaya setempat namun demikian hendaknya hal tersebut disederhanakan. “Kami tidak punya wewenang dan kuasa untuk menghapus adat budaya setempat, yang kami inginkan para tokoh adat untuk duduk bersama untuk berunding mencari jalan terbaik, karena adat penting tetapi pembangunan juga tidak kala pentingnya,”ujar Sosimus seraya meminta warga Kecamatan PaluE untuk mendukung kegiatan pembangunan di Kecamatan PaluE.
Senada dengan Bupati Sikka, Ketua DPRD Sikka Rafael Raga,Sp mengharapkan agar dukungan seluruh warga Kecamatan PaluE dalam setiap proyek pembangunan. “Kami tiga puluh anggota DPRD Sikka mendukung secara politis kegiatan proyek pembangunan yang diusulkan oleh pemerintah termasuk pembangunan di Kecamatan PaluE, dan tentu saja kami menginginkan bahwa pekerjaan proyek tidak mengalami kendala atau masalah,”harap Rafael Raga, SP. Ikut hadir pada kesempatan kunjungan kerja tersebut Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damainus, MM, Kepala BPPPMD Rodja Abdul Natsir, SH Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Simon Subsidi, S.Sos Kepala Dinas Sosial dan Nakertrans Drs. Gregorius Rehi, SH serta pimpinan SKPD lainnya.(Natan/Poly)

 

3 komentar:

  1. Adat bukan pengahalang bagi proses pembangunan di Palue, tetapi masyarakat Palue sadar bahwa pembangunan harus diletakkan diatas moral budaya sebagai sumber inspirasi dan motivasi. kazanah budaya harus tetap dijaga selaras dengan pembangunan, jangan sebaliknya pembangunan melindas kebudayaan, sehingga entitas dari pembangunan tetap menjaga budaya. dengan demikian filosofi yang diusung oleh pemerintah sekarang yaitu dari desa dan untuk desa dapat dilaksanakan dengan optimal.

    BalasHapus
  2. siapapun pemimpin negara ini harus patut kepada adat istiadat karena masyarakat indonesia pada umumnya adalah masih dalam keadaan masyarakat tradisional

    BalasHapus